METAMORPHOSA:“Dari Hati, Pantaskan Diri, Berbakti Untuk Negeri”

Oleh: Agus Sholikin*

 Anda bisa mencintai seseorang tanpa memimpinnya, akan tetapi anda tidak akan bisa memimpin seseorang tanpa mencintainya…

( ridwansyah yusuf achmad )

 

Orang bilang jatuh cinta hanya miliknya anak muda. Yang muda yang jatuh cinta. Dan apapun segala ungkapan dan perkataaan yang menisbatkan pemuda adalah yang layak untuk menikmati gelora asmara, pemudalah yang berhak untuk berkarya. Mengapa? Begitukah sombongnya pemuda?

Memang fitrahnya dalam fase perkembangan manusia kelak akan mengalami fase pencarian diri yaitu masa-masa remaja itu. Yah, ini saya dapat baru bulan yang lalu ketika mempelajari blok pediatri (ilmu kesehatan anak). Memang secara fisiologis dari hormonal dan metabolisme tubuh menjadikan pemuda sebagai fase kehiupan yang berbeda. Gairah yang membuncah karena adrenalin, hormon seksual yang membuat psikologis pemuda mulai mengenal cinta, dan energi pun sedang berada di zona puncak. Jadi wajarlah mereka betul-betul digadang-gadang sebagi fase kehidupan yang oke punya.

Hati adalah Jiwa, Jiwa Itu Dimana?

Berbicara hati. Hati sebenarnya itu apa sih? Hepar yang berupa organ yang ada di wilayah perut itukah yang disebut hati. Ataukah jantung yang ada di dada sebelah kiri? Semuanya salah. Jiwaataukitasebutkalbuataukitasebuthatisebenarnyabukanlah organ hatiatau pun jantung.Barutahuya?Organ hatiitufungsinyauntukmetabolisme, detoksifikasi, dll.Sedangkan organ jantungfungsinyauntukmemompadarah.Padahalkalbuatauhatikitapastilahberhubunganeratdenganperasaan, suasanahati, emosi, tentram, semangatgitukan, em tentunya juga jatuh cinta. Nah laludimanajiwaitusebenarnya?

Menurutliteraturdanpernyataandari guru besarilmupenyakitjiwa FK UNS Prof. Dr. H. Muhammad Fanani, Sp. KJ (K), jiwaataukalbumanusiaadalahsistimlimbik di otakmanusia. Nah initabel organ-organ yang menyusunsistimlimbik.

 

Sistemlimbik Fungsinya
Diensefalon Areasentralotak yang mengontrolemosi dan perilaku. Area inimembentukintisentralforebrain.
Hipotalamus Merupakanbagianutamadaridiensefalon. Bagiankecildariotak yang memegangkomandopentingdalampengatutankelenjar( master gland). Iamemegangperananpentingdalamsistemlimbik; iamenginisiasiekspresifisikterkaitemosi.
Girussingulat Lipatanpermukaankorteksserebri yang terlibatdalamreaksiemositerhadapbaudannyeri. Iajugamengaturperilakuagresif
Amigdala Struktur yang berbentukbuahalmondanterletak di bagiandalamlobus temporalis. Iaberperandalammenghubungkanemosidariberbagaimemoriatausituasi. Selainitu, iaberperandalampembelajaran rasa takut(learning fear).
Hipokampus Struktur yang terletakdalamlobus temporalis. Tugasutamanyaadalahdalammemori

 

Baiksetelahsemuafrekuensikitasamayaitumenyepakatibahwakalbu/jiwakitaituadalahsisimlimbikdandenganperincianjelas di tabeltersebut, kitaakanmembahaszat-zat yang terkadung di otak yang terlibatdalampengaturanjiwakita. Nah lho..apalaginih?

Zat-zattersebutdinamakan neurotransmitter.

 

Zat Kimia AjaibItuBernama Neurotransmitter

Nah ada 3 neurotransmitter yang sangatberpengaruhdalampengaturanjiwa/kalbuterutamasuasanahati/mood dansemangat.Yaitu serotonin, norepinefrin, dandopamin.

Serotonin bertangungjawabmengenai impulse dannantijugaadahubungnnyadengankontraksi. Nah jikaseortonininitinggimakatubuhmenjadisusahdikendalikan, agressive sex pun jugabisameningkat. Dopaminbertanggungjawab  mengenai drive/gairah/semangatuntukbergerakdanaktif. Nah jikadopaminturunmakaakanmenjadikandiriinimenjadimalas. Norepinefrin (NE) bertanggungjawabmengenaikewaspadaan.Jika NE turunmakabisajadisebagai orang yang ngantukmelulu.Nah kalau mood itudipengarugiketiganyayaitu NE, dopamin, dan serotonin.

Semuakomposisitersebutharusseimbangjikaingindibilangsehatjiwanya.Semangatterjaga, motivasiada, rajin, waspada.

Bicara Hati, Bicara Cinta

 

            Manusia terdiri dari mayoritas zat cair. Cairan dapat dipengaruhi oleh rangsangan stressor psikis dari luar. Pernah baca buku “The Power of Water” kan? Kristal heksagonal air bisa berubah ketika diberikan rangsangan negatif meskipun hanya tulisan. Ternyata tulisan itu jika diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari memang berkonotasi negatif dan kondisi psikis yang dibawa pun juga negatif.

Maka begitulah juga dengan manusia dengan kandungan cairan 50-60% sudah barang tentu stressor psikis negatif ataupun positif akan berpengaruh. Apalagi jiwa (hati) manusia juga rentan sekali dengan kondisi psikis makanya ada ilmu psikoneuroimunologi dan psikoneuroendokrinologi.

Dalam penelitian professor dari Jepang yang ditulis adalm buku “The Power of Water” salah satu kata positif yang mampu membuat kristal heksagonal terbentuk dengan baik adalah kata CINTA.

Keramahan Cinta dan Suggesti Positif Cinta itu memang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Mengapa karena kita manusia yang diberi rasa. Kita semua bisa menilai rasa. Dengan adanya cinta maka adrenalin pun terpacu, dengan adanya cinta maka hati pun bisa terbuka, dengan adanya cinta orang lain akan mendekat.

 

Filantropi adalah Jiwa Penuh Cinta

            Ketika saya mengetikkan kata filantropi di situs wikipedia maka inilah yang keluar. Filantropi dari bahasa Yunani, philein, “cinta” dan anthropos, “manusia”, adalah tindakan seseorang yang mencintai sesama (manusia) sehingga menyumbangkan waktu, uang, dan tenaganya untuk menolong orang lain. Istilah ini umumnya diberikan pada orang-orang yang memberikan banyak dana untuk amal. Seorang ini biasanya seorang kaya raya yang sering menyumbang kaum miskin.

Seorang filantropis seringkali tidak mendapatkan dukungan menyeluruh terhadap tindakannya. Tuduhan yang sering diterima adalah mengenai masalah tujuan amal (seperti mendanai seni bukannya memerangi kelaparan dunia), atau memiliki tujuan terselubung (seperti penghindaran pajak dengan efek samping popularitas personal).

Yah inilah jiwa filantropi yang penuh cinta. Mengedepankan untuk memberi daripada menuntut. Itulah yang saya rasa layak diamalkan oleh semua orang terutama pemuda. Pemuda adalah masa depan untuk suatu bangsa. Ketika pemudanya memiliki jiwa filantropi ini maka ia akan menghorati sesama, berbakti kepada orang tua, berusaha yang terbaik untuk prestasi agar mampu memberi insiprasi. Yang paling utama jika jiwa filantropi ini sudah ada dalam diri maka semangat untuk mengabdi kepada masayarakat dan bangsa akan menjadi orientasi utama.

Indonesia Butuh Negarawan Bukan Sekedar Politisi

Sebut saja Muhammad saw, Soekarno, Muhammad Hatta, Mahatma Gandhi, Nelson Madela, dan tokoh inspiratif lainnya, mereka adalah negawaran ulung yang sudah tidak kita ragukan lagi kiprahnya. Negawaran berbeda dengan politisi. Dalam kamus negarawan diartikan sebagai berikut: Yaitu seseorang yang ahli dalam kenegaraan; ahli dalam menjalankan negara (pemerintahan); pemimpin politik yg secara taat asas menyusun kebijakan negara dengan suatu pandangan ke depan atau mengelola masalah negara dng kebijaksanaan dan kewibawaan: beliau merupakan pahlawan besar dan – agung.

Membaca definisi tersebut serasa sejuk dan menjanjikan. Lalu bagaimana definisi politisi? Politisi sama dengan politikus. Politikus sendiri diartikan dengan orang yang berkecimpung dalam bidang politik. Sungguh berbeda sekali, tidak hanya dalam definisi namun dalam dunia aktualisasi.

Politisi di Indonesia lebih memiliki konotasi negatif dibanding negarawan. Dalam media massa, bahkan di setiap harinya, di setiap kolomnya hampir pasti ada kabar yang mengabarkan sisi negatif politisi.

Apa yang salah dengan politisi. Politisi Indonesia sekarang mayoritas mengamalkan teori bahwa politik menghalalkan segala cara. Semua cara dilakukan tanpa mempertimbangan efek hati masayarakat. Semua dilakukan agar tujuan tercapai agar memperoleh kekuasan tanpa dibumbui dengan cinta. Maka banyaklah protes disana-sini, instabilitas politik, instabilitas keamanan, dan ketidakstabilan lainnya.

 

Jika merujuk kata-kata mutiara dari ridwansyah “anda bisa mencintai seseorang tanpa memimpinnya, akan tetapi anda tidak akan bisa memimpin seseorang tanpa mencintainya” maka bisa dibilang kepemimpinan pada level apapun yang tidak didasari rasa cinta itulah yang dinamakan dengan pemerintahan yang gagal.

Bagaimana pemrintahan yang gagal itu? Mudah saja jika dengan menggunakan indikator awam yaitu rasa terayomi, aman dan tentram dalam kehidupan. Tidak akan bahagia suatu rakyat walaupun hidup bergelimpang harta, bergelimbang kemewahan, namun kehidupan sehari-hari tidak aman dan tidak tentram. Rata-rata orang daerah, orang-orang tua akan merasakan hal ini.  Apalagi pada orang-orang marginal dengan pendapatan per kapita rendah, mutlak rasa terayomi itu ada. Program-program pembangunan yang menyentuh rakyat gampangnya.

Semua itu akan bisa diwujudkan jika para pemimpin melandasi etos kerjanya dengan cinta. Dengan cinta itu maka pemimpin akan berjiwa filantropi. Dalam konsep negarawan semua itu insyaallah didapat. Hal inilah yang mendasari bahwa definisi negarwan yang disebut sebagai pahlawan bangsa dan berjasa besar.

Sekarang susah ditemui, alih-alih ucapan terima kasih atas kepemimpinan justru hujatan dan penyudutan kepada pemerintah sehari-hari menjadi santapan rakyat melalui media massa.

Sempat saya membaca artikel bahwa Indonesia tidak membutuhkan pemimpin yang mempermasalahkan antara tua dan muda, namun yang penting dewasa. Justru seharusnya kita memiliki cita-cita pemimpin muda yang energik dan berjiwa muda namun memeliki kedewasaan dalam memimpin.

Fitroh kaum dewasa adalah memehami, memberi, dan menyangi. Nah inilah yang seharusnya dimiliki pemimpin kita.

 

Merintis Jiwa Filantropi, Bagaimana caranya?

 

Sebenarnya semua itu ada dalam agama. Yah agama menjadi kunci semua. Hal non konkret bersifat dogmatis namun bisa merubah secara holistik bagi semua insan yang bersedia membuka hatinya.

Ini adalah masalah hati. Kita akan bermanin dengan hati jika mengatakan negarawan yang berjiwa filantropi. Rasa cinta dengan sifat filantropi tidak bisa langsung jadi namun perlu dipupuk perlahan-lahan dan dibiasakan.

PerluAndaketahuibahwadalam proses memorikitamelibatkankunci ion Mg2+ . Yang mana ion Mg2+itususahuntukterbuka. Nah ketikaterbukamakamemoribisamasuk.Itulahmengapabanyakdiantarakita yang belajarperludiulang-ulang agar hafal.Hal tersebutdimaksudkan agar kunci ion tersebutsegeraterlepasdanmemoridapatmasuk.

Permasalahan yang timbulternyataadalah stressor negatifsepertimasalahmenumpuk, pengucilan, ketakutan, ejekan, kekerasan, egoisme, konflik, kedzolimanlebihmudahmembukakunci ion Mg2+sehinggalebihmudahtertancapsebagaimemoridaripada stressor positif.

Memangunikdanluarbiasapengaturansistemlimbik di tubuhkitaini.Berikut tips-tips yang sayatawarkanuntuk menanamkan jiwa cinta dan filantropi kepada jiwa kita:

1.      Kurangi Input Stressor Negatif

Hal inibisadilakukandengansenantiasa positive thinking, gembira, khusnudzon, danbersemangat. Nah seandainyamemang input memangnegatifsepertiterkenamusibah, tidaklulusujianmakatindakan yang tepatadalahmerubahmindset kitadenganmengambilposisiprogressifbukanrekatif, ambilhikmahnya, dansenantiasabersyukur.

2.      MencariSuasanaPositif

Caranyayadenganikut forum-forum motivasi, bergauldengan orang-orang prestatif, berkumpuldengan orang-orang sholeh.

3.      PerbanyakIbadah

Suasanasholatituadalahsuasanakondusif yang dapatmemberikanketenangandankekhusyukanjikaterpenuhirukun-rukunnya.Makasayasarankanperbaikikualitassholatwajibdanshunnah, perbanyakkuantitassholatsunnahsepertidhuhadanqiyamullail. Perbanyak pula membacaAlqur’an, nikmatihuruf demi huruf, selamikeindahanayat demi ayat.

4.      IkutiMajelisIlmu

Salah satufadhillahataukeutamaanmajelisilmuadalahmajelisdicucurirahmatdandiberikesakinahan (ketenangandanketentraman).Nah halinibisamenetralisir stressor-stressor negatif yang bisamebuatjiwakitaterganggu.

5.    Membaca Kisah-Kisah Perjuangan Inspiratif

Sensitifitas bisa diasah jika sehari-hari berimajinasi untuk seolah-olah merasakan apa yang            dialami oleh tokoh-tokoh inspiratif yang dibaca maka kita bisa melakukan proses identifikasi          untuk meneladani. Selain itu motivasi inspiratif ini akan mampu memelihara energi semangat     sehingga optimisme untuk menjadi negarawan yang filantropi tetap terjaga.

 

Semua akan menjadi optimal jika berada pada lingkungan yang tepat. Begitu pula ketika sosok negawaran ini yang seolah-olah menjadi pahlawan berjasa besar namun ketika lingkungan tidak memposisikan dengan baik untuk bersedia dipimpin maka hasilnya pun tidak akan baik. Itulah mengapa perlu adanya kerjasama semua pihak yaitu pemerintah dan rakyat. Rakyat yang kritis konstruktif, objektif, dan aktif dalam pembangunan itulah yang dibutuhkan. Sehingga saling bahu membahu dengan pemerintah. Tugas dari negarawan selain mempercantik pribadi, juga harus meiliki kharisma untuk bermain hati dengan paa rakyatnya. Ketika keterikatan hati karena pemimpin memberi cinta dan rakyat mencintai itulah seyawa yang tepat untuk solusi kestabilan suatu negara. Indonesia BISA, Pasti BISA!!!!

*Mahasiswa Semester 6 Program Studi Pendidikan Dokter FK UNS

By baktinusaugm Dikirimkan di Opini